Rabu, 16 Maret 2011

MEMBANGUN FAMILY OFFICE


Oleh: Nyoman Marpa


Pertumbuhan yang berkesinambungan (sustainable growth) menjadi tujuan utama setiap perusahaan, semua perusahaan memimpikan adanya pertumbuhan berkesinambungan selama-lamanya. Seluruh sumber daya strategis perusahaan saat ini dikonsentrasikan untuk meraih dan mempertahankannya. Namun bagi perusahaan keluarga tidaklah cukup, selain pertumbuhan perusahaan yang berkesinambungan dibutuhkan perencanaan keluarga yang berkelanjutan yang dikenal dengan family continuity planning, yang terdiri dari perencanaan suksesi (succession plan) perencanaan kemakmuran bagi keluarga pemilik (family estate/wealth plan).

Apabila masalah-masalah sustainable growth perusahaan sudah ditangani ditangani oleh manajemen perusahaan dengan seperangkat organisasi serta dengan segala bekal teori dan ilmu yang telah berkembang pesat. Lalu, untuk masalah family continuity planning menjadi tanggung jawab siapa? Tentunya menjadi tanggungjawab seluruh anggota keluarga. Namun fakta mengatakan hanya sedikit yang perduli mengenai masalah ini. Sehingga sering kali ketidakmampuan keluarga dalam mengelola masalah-masalah yang berkaitan dengan hal-hal tersebut telah mengakibatkan kehancuran keluarga dan perusahaan. Seperti apa yang ditulis oleh Rebeca A. Meyer pada  Family Business Magazine Desember 2010, mengatakan bahwa mayoritas perusahaan yang dimiliki oleh keluarga tidak memiliki perencanaan suksesi dan juga tidak memiliki perencanaan strategi jangka panjang, lebih parah lagi dua pertiga dari mereka tidak memiliki suksesor yang dipilih. Sungguh mengenaskan.

Bagaimana keluarga dapat memikirkan dan mengelola hal-hal tersebut, sementara semua energy dan waktunya telah dicurahkan untuk mempertahankan hidup perusahaan serta membuatnya tumbuh secara berkesinambungan? Jawabannya adalah dengan membangun apa yang namanya Family Office. Di Negara-negara barat saat ini family office sedang menjadi trend terutama bagi perusahaan keluarga sekala menengah dan besar.

Apa sebenarnya family office? Pada dasarnya family office adalah sebuah organisasi yang memberikan jasa advisori mengenai investasi dan pengelolaan kekayaan anggota keluarga. Didirikan oleh anggota keluarga dimana kepemilikan dan aktivitasnya dikendalikan sepenuhnya oleh anggota keluarga. Family office merupakan satu organisasi yang unik yang dikendalikan oleh aggota keluarga yang bertujuan untuk mengelola kesejahteraan dan mempertahankan nilai-nilai yang dianut oleh keluarga. Organisasi ini terlepas dari organisasi perusahaan, dimana keluarga pemilik yang dibantu oleh beberapa professional atau oleh konsultan – seperti yang banyak terjadi di Amerika – berkumpul untuk menentukan arah dan visi keluarga, menyiapkan perencanaan-perencanaan keluarga termasuk perencanaan suksesi dan perencanaan distribusi kekayaan untuk seluruh anggota keluarganya.

Terbentuknya family office paling tidak memiliki beberapa kegunaan yakni; Untuk mengedalikan keputusan-keputusan yang dibuat yang menyangkut hubungan antara keluarga dan perusahaan, menjaga kelangsungan dan kesinambungan dari kerukunan keluarga, menjadi tempat pengeloaan masalah-masalah antara keluarga dan perusahaan yang semikin kompleks secara professional, mengintegrasikan strategi perusahaan dan implementasinya untuk kepentingan yang maksimal bagi keluarga dan stakeholder lainnya, memberikan pelayanan kepada masing-masing anggota keluarga atas masalah-masalah yang dihadapi, menjaga Kerahasiaan keluarga dan privasi dari masing-masing angota keluarga serta menjadi wadah pendidikan bagi anggota keluarga inti dalam rangka menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin perusahaan masa depan.

Family office dirancang untuk mempersiapkan anggota keluarga secara bersama-sama mengelola kekayaan mereka dari generasi ke generasi. Serta membantu seluruh anggota keluarga dalam mengelola perpajakan, investasi dan pengelolaan dana milik keluarga, perencanaan dan pengelolaan assets-assets keluarga, mendukung aktivitas-aktivitas sosial keluarga, memberikan bimbingan kepada anggota keluarga mengenai pengelolaan keuangan, menjaga aturan-aturan keluarga agar tetap dipatuhi serta pengelolaan pengalihan kepemilikan dan kepemimpinan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Dikarenakan masing-masing anggota keluarga sebagian juga menjadi pengelola pada perusahaan-perusahaan yang dimilikinya, sering kali kegiatan family office ini diserahkan kepada konsultan yang memiliki keahlian dalam manajemen perusahaan keluarga. Sehingga hal-hal yang berkaitan dengan family continuity planning tetap berjalan. Di Indonesia, dengan semakin kompleksnya urusan-urusan perusahaan serta kompleksnya hubungan antara perusahaan dan keluarga sudah waktunya untuk membentuk family office agar terjadi keselarasan antara sustainable growth perusahaan dengan family continuity planning. Sehingga perencanaan jangka panjang perusahaan dapat didukung oleh perencanaan-perencanaan keluarga yang matang.

Chairman the Center for Family Business Studies *Tulisan ini telah diterbitkan pada Harian Sinar Harapan tanggal 15 Maret 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar